Sabtu, 24 Februari 2018

Kasih Sayang Tidak Sama Dengan Kasih Uang

Tak dapat dipungkiri bahwa uang memang kita butuhkan dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Apalagi bagi yang sudah berkeluarga maka uang memang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau pun sebulan-bulan bahkan setahun-tahun. Hingga tak jarang untuk bisa mendapat uang sebagian dari kita rela kerja keras banting tulang berangkat pagi pulang malam bahkan bila masih kurang juga maka hutang pun menjadi pilihan. Tenang saya tidak akan membahas kiat-kita kaya berlimpah uang tapi ingin membahas kasih sayang yang belakangan ini marak saya temui secara kebetulan diganti menjadi kasih uang.


Bersyukurlah bagi anda yang hari-hari ini masih diberikan keluangan waktu dan tenaga setidaknya, sehingga anda bisa memberikan kasih sayang kepada pasangan dan anak-anak dalam wujud yang nyata semisal membersamai liburan, mengantar ke sekolah, mengantar belanja, memasak makanan untuk keluarga, bercengkerama di rumah, pergi ke taman di akhir pekan dan lain-lain banyak sekali wujud kasih sayang yang nyata yang kalau boleh saya tetapkan setidaknya membersamai mereka dalam aktifitas di dunia nyata adalah bentuk kasih sayang yang tak terbantahkan. Sekali lagi bersyukurlah tatkala raga kita masih sehat dan waktu masih kita punya untuk sekedar mengecup kening pasangan dan meninabobokkan anak-anak di penghujung malam.

Tak dapat disangkal bahwa hari-hari ini peluang karir atau menjadi entrepreneur atau menjadi sociopreneur atau apapun pekerjaannya terbuka lebar bagi laki-laki pun perempuan. Jenjang karir yang semakin tinggi tak jarang menguras tenaga dan lebih-lebih lagi waktu yang tak sedikit. Sehari tetaplah 24 jam secemerlang apapun karir anda dan setinggi apapun jabatan anda tetap tak akan bisa menambah waktu. Sehari 24 jam, sepekan 168 jam, sebulan 720 jam lebih kurang dan setahun kira-kira 8.760 jam, titik. Keluangan waktu inilah yang menjadi sumber kasih sayang diganti secara tidak sengaja dengan kasih uang. Hal ini terus berlanjut dan tanpa disadari telah menurunkan derjat sayang kepada uang.

Sahabat sekalian, klebersamaan bersama keluarga adalah sesuatu yang tak ternilai, apabila kebersamaan tergerus seiring sibuknya pekerjaan dan tingginya intensitas kehadiran untuk kesuksesan dan kecemerlangan karir, yang dibumbui impian suatu saat akan sampai pada titik kemampanan atau financial freedom yang membut kita akan punya waktu lebih banyak dengan uang atau harta lebih banyak sehingga kebersamaan yang didapat lebih hangat dan lebih menggembirakan. Sebuah angan-angan yang cukup berbahaya sebenarnya walau tak sepenuhnya salah. Hati-hati kawan, maut pasti datang tak kenal usia pun kasta, tak pandang benua, tahta pun jenis kelamin anda. Nasihat saya, jangan pernah menukar kebersamaan bersama keluarga hanya dengan karir dan harta yang sebenarnya pada saat-saat sekarang ini bisa kita peroleh dengan cara yang lebih mudah tanpa perlu mengorbankan keluarga anda.

Sumber : algusaa.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

You might also like:

Suzuki Ertiga Digadang-gadang Berubah Total, Termasuk Mesin?